Ilustrasi (Foto: Mashable)
“Itu (sensor tweet) tidak ada efeknya sama sekali bagi pengguna Twitter di Indonesia, karena kan sudah disampaikan bahwa Indonesia tidak akan menyensor tweet,” ujar Nukman Lutfhie, penggiat media sosial saat dihubungi okezone, Selasa (31/1/2012).
Nukman mengibaratkan sensor tweet ini sebagai sebuah senjata yang diberikan oleh Twitter. “ di Indonesia tidak akan dipakai (sensor tweet), karena kan sudah ada undang-undang yang mengatur,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Enda Nasution, yang juga merupakan penggiat media sosial. Menurutnya fasilitas baru yang diberikan Twitter ini bisa diberlakukan jika ditindak lanjuti di negara yang ingin memberlakukan sensor tweet tersebut.
“Intinya adalah yang di sensor itu merupakan hal-hal yang dianggap ilegal, tapi harus berdasarkan peraturan di suatu negara dan pemerintah yang memintanya,” jelas Enda.
Menurut Enda, bukan hanya Twitter yang harus mengikuti peraturan di suatu negara, tapi juga seluruh perusahaan internet yang beroperasi secara global. “Ya mau gak mau mereka harus mengikuti peraturan yang ada di suatu negara. Kalau tidak mau layanannya kan bisa ditutup,” pungkas Enda.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Twitter telah mengumumkan fasilitas baru mereka, yang akan menyensor tweet dari pengguna di negara tertentu. Maka nanti ketika Twitter menyensor suatu tweet, situs microblogging tersebut akan mengirimkan sebuah pesan bersamaan dengan link yang menyatakan bahwa kicauan pengguna tersebut telah disensor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar